Nasihat Dalam Kasih Tuhan
Kalangan Sendiri

Nasihat Dalam Kasih Tuhan

Lori Official Writer
      1852

Ayat Renungan: Kolose 1: 28, “Dialah (Tuhan) yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.”

 

Seberapa besar tanggung jawab kita dalam menyebarkan kasih Kristus kepada orang lain? Seberapa terbeban kita melihat hidup orang lain diubahkan karena Tuhan? Ayat renungan pagi ini mengingatkan kita bahwa saat kita ambil bagian di dalamnya, kita mau melakukan yang terbaik. Ketika kita mau orang lain berubah jadi lebih baik, kita pasti akan berani menegurnya. Atau jika kita mau membawa mereka mengenal Tuhan, kita akan memberikan waktu untuk mengajar mereka.

Tuhan sendiri adalah alasan Paulus menasehati dan mengajar orang lain. Seperti disampaikan dalam Kolose 1: 28, "Dialah (Tuhan) yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus."

Tapi supaya tugas ini berhasil, kita harus menjadi teladan terlebih dahulu. Kita tidak boleh menjadi munafik dan hanya menasehati atau berbicara tanpa tindakan (Yakobus 1:22). Inilah yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua, guru di sekolah, atau pengajar di sekolah minggu saat membimbing anak. Kita perlu hidup sebagai contoh kasih Tuhan agar anak-anak dan murid-murid kita mau mendengar dan mengikuti nasihat kita. Anak-anak akan lebih menerima nasihat kita jika mereka melihat contoh nyatanya melalui hidup kita.

Untuk melihat hasilnya, kita akan membutuhkan waktu yang panjang. Nasihat dan pengajaran kita tidak bekerja dalam satu hari atas diri seseorang. Dibutuhkan waktu dan proses yang terus-menerus sampai terlihat perubahan sedikit demi sedikit hingga akhirnya mencapai kesempurnaan di dalam Kristus. 

Karena itu kita perlu merelakan waktu untuk mengajari anak dengan sabar. Seperti terus menerus menyampaikan kata-kata motivasi, cerita maupun pujian untuk membangun karakter baik di dalam diri anak. Bahkan mendorong anak menjadi pemimpin yang baik, penuh kasih, sabar dan murah hati (2 Petrus 1: 5-7).

Hari ini, mari mengisi diri kita lebih dulu dengan kasih Tuhan, sehingga kita siap dipakai sebagai alat untuk membentuk orang lain, terutama seorang anak, hidup di dalam Tuhan.

 

Ayat Hafalan: Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Ikuti Kami